Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 21:06:24【Resep】782 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(376)
Artikel Terkait
- Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma
- Pengunjuk rasa di London kecam pelanggaran gencatan Gaza oleh Israel
- BI bangun tugu uang rupiah tiga dimensi di Bali
- Pengamat: Kemendagri pegang peran strategis sukseskan MBG
- China terus awasi produk bahari dari Jepang setelah keran impor dibuka
- AS siap uji senjata nuklir, Rusia sebut akan lakukan hal serupa
- Wakil Ketua DPRD Bogor salurkan bantuan untuk korban longsor Bondongan
- Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan
- Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
- Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III

Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit

AS siap uji senjata nuklir, Rusia sebut akan lakukan hal serupa

Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar

Serial Zomvivor Thailand tayang di Netflix, tambah wakil Asia Tenggara

Kareg SPPG Kepri catat delapan dapur MBG telah kantongi SLHS

Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging